Jasa Wisata Perlu Antisipasi

Jasa Wisata Perlu Antisipasi - Pelaku Jasa Wisata Perlu Antisipasi Lonjakan Kunjungan. Libur sekolah menjadi momentum bagi para pelaku jasa

Jasa Wisata Perlu Antisipasi – Pelaku Jasa Wisata Perlu Antisipasi Lonjakan Kunjungan. Libur sekolah menjadi momentum bagi para pelaku jasa pariwisata, baik taman rekreasi maupun perusahaan agen perjalanan.

Pemerintah pun memprediksi akan ada kenaikan tingkat kunjungan masyarakat sebesar 10-20 persen dibandingkan kondisi normal. Pelaku wisata perlu mengantisipasi lonjakan ini.

Masa libur sekolah anak telah dimulai. Para pelaku usaha yang bergerak pada bidang wisata mempersiapkan momen kali ini guna mencapai target dibanding kondisi normal.

Ancol Taman Impian yang https://www.sfofassisi.org/ dikelola PT Taman Impian Jaya Ancol, misalnya, menambah program-program khusus bagi seluruh anggota keluarga. Acara ini berlangsung pada periode 22 Juni 2024 hingga 7 Juli 2024. Perusahaan rekreasi ini menargetkan jumlah akumulasi pelanggan menyentuh angka 700.000 dalam periode tersebut.

”Jadi, kalau melihat tren kunjungan pada minggu lalu, sudah terlihat ada peningkatan di Ancol. Pada hari kerja biasanya rata-rata 10.000-15.000 kunjungan per hari, tetapi minggu lalu ada yang mencapai 20.000 kunjungan dalam sehari,” ujar Kepala Humas Ancol Ariyadi Eko Nugroho saat dihubungi dari Jakarta, Senin (24/6/2024).

Pada Sabtu (22/6/2024), jumlah kunjungan sebanyak 53.800, kemudian menyusut tipis menjadi 45.900 kunjungan pada Minggu (23/6/2024).

Meski demikian, dampak yang diberikan tiap musim berlibur berbeda-beda. Dampak signifikan lebih terasa pada musim berlibur hari raya Lebaran dan Tahun Baru.

”Bisa dibilang sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi beberapa masyarakat. Kalau momen libur sekolah banyak rombongan dari sekolah luar kota, sedangkan Idul Fitri lebih ke keluarga,” kata Ariyadi.

Tren serupa dialami PT Panorama Sentrawisata Tbk. Permintaan cenderung meningkat saat musim libur sekolah, serupa dengan Lebaran. Perjalanan domestik lebih mendominasi, begitu pula dengan belanja komponen yang lebih banyak, antara lain hanya membeli tiket pesawat atau hotel.

”Kalau domestik memang kebanyakan trennya karena banyaknya online travel agent, market kami cenderung pada komponen karena gampang diakses. Mungkin perhitungannya juga lebih murah ya,” ujar Corporate Strategy Panorama Group AB Sadewa.

Sebaliknya, Panorama banyak memproses perjalanan luar negeri (outbound)dalam jarak pendek dengan durasi menginap 4-6 hari. Beberapa di antaranya Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Sadewa menambahkan, pola berlibur ke luar ini kemungkinan besar akan dikombinasikan dengan liburan di rumah. Anak sekolah juga menghabiskan waktu berkegiatan dengan teman-teman sekolahnya di dalam negeri.

Serupa dengan Ancol Taman Impian, tingkat signifikansi masa libur sekolah tak sebesar ketika hari raya, terutama Natal dan Tahun Baru. Masa cuti orangtua berpengaruh.

”Karena pada tengah tahun, aktivitas bisnis sulit ditinggal. Jadi, anak-anak banyak berlibur dengan teman-temannya. Kalau akhir tahun, (permintaan) Natal dan Tahun Baru jauh lebih tinggi karena satu keluarga yang jalan. Ibu, bapak cuti, anak libur,” kata Sadewa.

Pada akhir tahun, pengeluaran liburan memang lebih banyak dialokasikan untuk satu keluarga. Jangkauannya jarak sedang hingga jauh, antara lain ke Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.

Sadewa mengatakan, nilai tukar mata uang asing yang sedang melemah bisa dimanfaatkan pula untuk berlibur ke luar negeri. Jepang, salah satunya, bermata uang yen yang sedang melemah terhadap dollar AS sehingga perjalanan pada destinasi dapat cenderung lebih murah.

Menurut Adyatama Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya, libur sekolah diprediksi akan meningkatkan kunjungan 10-20 persen dibandingkan hari biasa. Pengelola dan pelaku industri wisata perlu mempersiapkan secara matang kondisi ini.

”Hati-hati ini akan terjadi suatu penumpukan di suatu tempat, suatu saat. Ini tidak mudah dan harus dikelola dengan baik. Bisnis pariwisata adalah bisnis persepsi, ketika orang hadir itu betul-betul dia merasakan berpengalaman, ketika tidak bagus itu malapetaka,” tutur Nia.

Keberhasilan suatu lokasi wisata terlihat ketika pengunjung yang sama akan memutuskan kembali pergi ke tempat yang sama pada mendatang. Seluruh pelaku wisata diimbau jaga keselamatan, keamanan, dan kesehatan.

Nia mengingatkan, jangan sampai ada satu kerumunan pada satu titik. Hal ini berlaku pula pada saat acara berlangsung.

Libur sekolah menjadi menjadi momentumkhusus bagi para pelaku usaha wisata guna meraup untung lebih banyak. Beragam program serta paket istimewa diberikan agar berbeda ketimbang hari biasa.

Program-program khusus disiapkan pihak Ancol yang hanya berlangsung kala libur sekolah. Dengan harga tiket yang sama dengan kondisi normal, yakni Rp 30.000 untuk masuk ke Ancol, acara-acara istimewa bisa ditonton pada wahana-wahana tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *