dahlia77

Komisi Perjudian Inggris memerintahkan NetBet untuk membayar $846.000 atas kegagalan AML dan tanggung jawab sosial

Komisi Perjudian Inggris memerintahkan NetBet untuk membayar $846.000 atas kegagalan AML dan tanggung jawab sosial

Komisi Perjudian Inggris memerintahkan NetBet untuk membayar $846.000 atas kegagalan AML dan tanggung jawab sosialLondon, Inggris — Komisi Perjudian Inggris Raya (UK Gambling Commission / UKGC) telah menjatuhkan tindakan penegakan terbaru terhadap operator besar NetBet Enterprises Limited, setelah menemukan pelanggaran serius terkait kegagalan kepatuhan terhadap regulasi anti pencucian uang (AML) dan kewajiban tanggung jawab sosial. Sebagai akibatnya, NetBet diwajibkan untuk membayar denda sebesar $846.000 (sekitar £690.000) dan melaksanakan sejumlah perbaikan operasional.

Langkah los303 ini menegaskan kembali posisi UKGC sebagai salah satu regulator perjudian paling ketat di dunia, dengan fokus utama pada perlindungan konsumen dan pencegahan aktivitas ilegal di sektor perjudian online yang terus berkembang pesat di Inggris.


Latar Belakang Kasus

Investigasi terhadap NetBet dilakukan oleh UKGC antara tahun 2022 dan 2023, menyusul audit kepatuhan rutin yang menyoroti sejumlah kelemahan dalam prosedur anti pencucian uang (AML) dan kebijakan tanggung jawab sosial operator tersebut.

UKGC menemukan bahwa NetBet gagal secara konsisten dalam memantau aktivitas pemain berisiko tinggi dan tidak melakukan penilaian risiko pelanggan (customer risk assessment) secara memadai. Dalam beberapa kasus, pemain dapat melakukan setoran dalam jumlah besar tanpa verifikasi sumber dana yang jelas, sesuatu yang dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap pedoman AML yang ditetapkan regulator.

Selain itu, audit juga menunjukkan bahwa NetBet tidak cukup cepat mengambil tindakan intervensi ketika pola perilaku perjudian bermasalah terdeteksi. Dalam banyak kasus, pelanggan yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan tetap dapat bermain tanpa pembatasan tambahan, seperti batas setoran atau jeda bermain.


Temuan Utama dari Investigasi

Dalam laporan resmi yang dirilis oleh Komisi, beberapa poin pelanggaran utama yang ditemukan meliputi:

  1. Kegagalan AML (Anti-Money Laundering):

    • NetBet tidak mengimplementasikan sistem pemantauan otomatis yang memadai untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.

    • Operator tidak melakukan verifikasi sumber dana (source of funds) secara memadai terhadap beberapa pelanggan yang melakukan transaksi dalam jumlah besar.

    • Proses penilaian risiko pelanggan (KYC/EDD) sering kali dilakukan setelah keterlambatan yang signifikan, memungkinkan aktivitas berisiko terjadi tanpa pengawasan.

  2. Kegagalan Tanggung Jawab Sosial:

    • Pemain yang memperlihatkan tanda-tanda perjudian kompulsif tidak segera dikenai intervensi.

    • Komunikasi dengan pemain tentang perilaku perjudian yang tidak sehat dianggap tidak efektif.

    • Tidak adanya sistem otomatis untuk memicu pemeriksaan kesejahteraan pemain ketika ambang batas pengeluaran tertentu tercapai.

Menurut UKGC, kelemahan ini menunjukkan “kurangnya kepemimpinan dan tata kelola internal yang memadai dalam memastikan kepatuhan regulasi.”


Reaksi dari Komisi Perjudian Inggris

Sarah Gardner, Wakil CEO Komisi Perjudian Inggris, menegaskan bahwa tindakan terhadap NetBet merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan regulator untuk memastikan bahwa semua operator berlisensi memenuhi standar tertinggi.

“Kita telah melihat terlalu banyak contoh di mana operator gagal memenuhi kewajiban mereka terhadap pemain dan terhadap masyarakat luas,” ujar Gardner. “Perusahaan seperti NetBet memiliki tanggung jawab besar untuk mencegah pencucian uang dan memastikan pelanggan mereka bermain secara aman. Ketika mereka gagal, konsekuensinya harus nyata.”

Gardner juga menambahkan bahwa Komisi akan terus meningkatkan pengawasan dan tidak akan ragu mengambil tindakan lebih keras, termasuk pembekuan lisensi, jika operator terus melanggar aturan yang sama.


Respons NetBet

Dalam pernyataan resmi yang dirilis setelah keputusan diumumkan, NetBet Enterprises Limited mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyetujui penyelesaian dengan Komisi dan tidak berencana untuk mengajukan banding.

Perusahaan menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama sepenuhnya selama penyelidikan dan telah menerapkan sejumlah langkah perbaikan, termasuk:

  • Meningkatkan sistem deteksi otomatis untuk transaksi berisiko tinggi.

  • Meluncurkan program pelatihan baru bagi staf terkait deteksi perilaku perjudian bermasalah.

  • Meninjau ulang seluruh kebijakan AML dan KYC agar selaras dengan pedoman terbaru UKGC.

“Kami mengakui bahwa ada area yang perlu ditingkatkan, dan kami telah mengambil tindakan cepat untuk memperkuat proses kepatuhan kami,” ujar juru bicara NetBet. “Tanggung jawab sosial dan integritas keuangan pelanggan adalah prioritas kami.”


Dampak terhadap Industri

Kasus NetBet menjadi peringatan keras bagi operator iGaming lainnya di Inggris dan Eropa. Dengan meningkatnya jumlah pemain daring dan kompleksitas transaksi lintas negara, regulator semakin memperketat pengawasan terhadap praktik AML dan perlindungan konsumen.

Dalam beberapa bulan terakhir, UKGC juga telah menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan besar lainnya, termasuk Entain, William Hill, dan Betfred, atas pelanggaran serupa. Total denda yang dijatuhkan oleh regulator dalam setahun terakhir bahkan melampaui £50 juta, menunjukkan skala tindakan tegas terhadap pelanggaran kepatuhan.

Analis industri memperkirakan bahwa penegakan regulasi seperti ini akan mendorong operator untuk lebih berinvestasi dalam teknologi kepatuhan (compliance tech), seperti sistem analitik perilaku, AI untuk pemantauan risiko, dan integrasi data keuangan lintas platform.


Komitmen Regulator dan Arah ke Depan

Komisi Perjudian Inggris terus menegaskan bahwa misi utamanya adalah melindungi pemain dan menjaga integritas pasar perjudian. Dalam konteks itu, regulator menilai kepatuhan bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial dari setiap operator yang berlisensi.

Langkah-langkah baru yang sedang dikembangkan UKGC meliputi:

  • Penerapan audit kepatuhan yang lebih sering dan mendalam, terutama terhadap operator dengan pangsa pasar besar.

  • Peningkatan transparansi publik mengenai hasil penyelidikan dan jenis pelanggaran yang ditemukan.

  • Dorongan terhadap inovasi dalam tanggung jawab sosial, seperti fitur pengingat bermain, batas kerugian pribadi, dan sistem pengenalan wajah untuk mendeteksi pemain rentan.


Kesimpulan

Kasus NetBet menunjukkan bahwa bahkan operator besar sekalipun tidak kebal terhadap tindakan tegas jika gagal memenuhi kewajiban kepatuhan mereka. Dengan denda sebesar $846.000 dan keharusan memperbaiki kebijakan internalnya, perusahaan ini menjadi contoh nyata dari komitmen UKGC dalam menegakkan integritas industri perjudian Inggris.

Pada akhirnya, langkah ini diharapkan bukan hanya memberi efek jera, tetapi juga mendorong transformasi budaya kepatuhan yang lebih kuat di seluruh sektor iGaming. Dalam ekosistem yang semakin teregulasi, kepercayaan dan tanggung jawab sosial kini bukan sekadar nilai tambah — melainkan fondasi utama keberlanjutan bisnis perjudian modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *