Standar Nyaman Citroen C3 – Standar Nyaman Citroen C3 Aircross. Pabrikan mobil asal Perancis, Citroen, kondang dengan kenyamanan suspensi pada lini produknya sejak lama. Keunggulan itu masih diteruskan hingga produk terkini, salah satunya adalah C3 Aircross. Jika sudah mencoba, rasanya lupa bahwa mobil ini dilabeli harga di bawah Rp 300 juta.
Citroen C3 Aircross adalah varian lain dari Citroen C3 yang telah masuk di pasaran Indonesia sejak akhir 2022. Di lingkup Citroen, penamaan aircross mengacu pada bentuk yang lebih kekar, dan ukuran yang lebih besar. Begitulah yang terjadi pada C3 Aircross yang resmi dipasarkan di Indonesia pada akhir April lalu.
Citroen C3 Aircross lebih panjang sekitar 30 sentimeter (cm) dibandingkan C3. Jarak antarroda (wheelbase) juga bertambah sekitar 10 cm. Selisih ukuran itu berdampak di dalam kabin. Baris kedua varian Aircross terasa lebih lega. Ditambah lagi, ruangan bagasi topgaming77 cukup untuk dipasangi dua tempat duduk lagi. Ini menjadi segmen low-SUV tujuh penumpang, setara dengan Kia Sonet, Hyundai Stargazer X, atau Suzuki XL7.
Namun, dua penumpang di bagian baris ketiga rasanya harus menerima kenyataan bahwa duduknya tak lega-lega amat. Ruang kepala sedikit tersisa. Tapi, bagi orang dewasa, lutut rasanya terlalu menekuk ke atas.
Jika baris ketiga tidak dihuni, ruangnya bisa dipakai sebagai bagasi barang. Kursinya bisa dilipat saja, atau dilepas dan ditinggal di rumah. Dengan begini, ruang bagasinya menjadi 511 liter. Ruang bagasi ini lebih lega dibandingkan C3 yang berkapasitas 315 liter itu.
Terlihat dari luar, C3 varian Aircross juga tampak lebih proporsional; tidak besar, tapi juga tidak kekecilan. Aksesori yang melekat pada bodi, misalnya aksen plastik pada bumper, sisi bawah samping, dan fender menguatkan kesan tangguh. Peleknya menggunakan bahan aluminium alloy bermotif kelopak semanggi (clover). Diameternya 17 inci, lebih besar dibandingkan C3 yang menggunakan pelek 15 inci.
Dengan tampilan sedemikian, pantas disebut bahwa C3 Aircross adalah entitas berbeda dibandingkan C3. Terlebih lagi, varian Aircross menggunakan transmisi otomatis konvensional. Berbeda dengan C3 yang hanya didatangkan versi transmisi manual.
Sistem suspensi yang liat itu menjadi ciri khas Citroen selama ini. Filosofi berkendara layaknya menaiki karpet terbang dipegang pabrikan yang bergabung dalam naungan grup Stellantis ini. ”C3 Aircross menjadi mobil dengan kenyamanan terbaik di kelasnya. Kabinnya juga dirancang lebih kedap sehingga lebih hening dan yang layaknya berada di dalam kepompong,” kata Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer Citroen Indonesia.
Untuk mengujinya, Citroen Indonesia merancang jalur rintangan buatan berupa kelokan slalom, gundukan yang rapat, serta tanjakan dengan kemiringan sekitar 25 derajat seusai peluncuran di Pantai Indah Kapuk, Tangerang, Banten, pada Selasa (23/4/2024). Untuk melihat sejauh mana guncangan diredam, gelas berisi air diletakkan di bagian konsol tengah.
Dalam kecepatan sekitar 30 kilometer per jam, C3 Aircross meliuk-liuk empat kelokan, dan langsung melewati rangkaian gundukan. Pada tantangan itu terasa bahwa suspensi C3 Aircross sangat empuk, bahkan lebih empuk dibandingkan C3. Hanya sedikit air yang tumpah ketika melibas gundukan tanpa mengerem. Seorang rekan lainnya bahkan bisa tak menumpahkan air sedikit pun.
Mobil ini dibekali mesin 3 silinder bernama Puretech 110 dengan kapasitas 1.199 cc dengan turbo. Tenaga maksimumnya 110 PS pada putaran mesin 5.500 RPM, dan torsi puncak 205 Nm di putaran mesin relatif rendah, yakni 1.750 RPM. Jika dibandingkan dengan rivalnya, torsi mesin ini paling unggul di antara kompetitornya. Getaran khas mesin 3 silinder tak terlalu terasa. Raungan mesin pun teredam dengan baik.
Ada sedikit keraguan terkait suspensi yang sangat empuk itu. Bisa jadi, saking empuknya, pada penggunaan jarak jauh dengan kontur jalan berliku, bakal menimbulkan gerakan tubuh (body roll) saat mobil terguncang. Pada Citroen C3 dengan suspensi cenderung lebih kaku, body roll itu minim sekali. Nah, ada baiknya menguji suspensi C3 Aircross dalam kontur yang lebih bervariasi.
Berbekal tampilan khas Citroen, suspensi yang nyaman, dan daya mesinnya, mobil ini terasa ”lebih mahal” dibandingkan harga sebenarnya, yakni Rp 289,9 juta untuk wilayah Jakarta. Untuk memilih kombinasi warna atap berbeda dengan warna bodi, pembeli perlu menambah biaya Rp 5 juta—aksen yang pantas dipertimbangkan.