Kenapa Timnas Brasil Memilah Carlo Ancelotti – Timnas Brasil yang ingin bangun dari keterpurukan akhirnya menggaet Carlo Ancelotti.
Instruktur bertangan dingin itu ditargetkan membawa Brasil memenangkan Piala Alam. Sehabis melaksanakan bermacam pendekatan sepanjang 3 tahun, seusai Piala Bumi Qatar 2022, timnas Brasil kesimpulannya sukses mengait Carlo Ancelotti selaku instruktur terkini Selecao. impian789 Kejelasan Ancelotti hendak melatih timnas Brasil diumumkan Aliansi Sepak Bola Brasil ataupun CBF pada Senin( 12 atau 5 atau 2025) durasi setempat ataupun Selasa( 13 atau 5 atau 2025) Wib.
” Bawa Carlo Ancelotti buat melatih Brasil lebih dari semata- mata aksi penting. Ini merupakan statment pada bumi kalau kita berniat buat meregang balik posisi pucuk podium,” tutur Kepala negara CBF Ednaldo Rodrigues.
” Ia merupakan instruktur terhebat dalam asal usul serta, saat ini, ia hendak bersama regu nasional terhebat di planet ini. Bersama- sama, kita hendak menulis sesi terkini yang berkilau dalam sepak bola Brasil,” hubung Rodrigues.
Ancelotti hendak mulai melatih pada 25 Mei sehabis Aliansi Spanyol selesai. Instruktur yang dikala ini sedang menanggulangi Real Madrid itu diharapkan lekas memilah para pemeran yang hendak dibawa buat mengalami Ekuador serta Paraguay pada 5 Juni serta 10 Juni 2025 dalam peperangan sesi kualifikasi Piala Bumi 2026.
Kewajiban Ancelotti kali ini amat berat sebab wajib membangkitkan timnas Brasil yang lagi terseok- seok di sesi kualifikasi Piala Bumi seusai takluk 1- 4 dari Argentina, 25 Maret yang kemudian. Ancelotti tidak cuma bekerja membebaskan Brasil ke sesi penting Piala Bumi 2026, namun pula bawa Selecao jadi pemenang Piala Bumi lagi. Beker Piala Bumi telah tidak sempat dipegang Brasil semenjak terakhir direbut pada Piala Bumi 2002.
Mengapa Ancelotti?
Sehabis Piala Bumi Qatar 2022, CBF mengetahui terdapat satu permasalahan yang membuat Brasil susah berprestasi lagi pada Piala Bumi. 5 kali pertandingan Piala Bumi dalam 2 dasawarsa dilewati tanpa pendapatan yang berarti. Apalagi, dalam Piala Bumi 2014 yang diselenggarakan di Brasil, regu” Samba” cuma dapat menggapai posisi keempat.
Selaku penghasil pemain- pemain berbakat, Brasil pasti tidak kekurangan bakat di alun- alun hijau. Para pemeran Brasil bertabur- taburan di bermacam klub golongan atas hingga klub medioker di liga- liga terbaik Eropa. Tetapi, dikala terkumpul selaku regu nasional, game Brasil tidak nampak eksklusif.
Ahli sepak bola Amerika Selatan, Regu Vickery, pada BBC mengatakan, permasalahan pokok dari timnas Brasil merupakan tidak terdapat instruktur yang sanggup menguasai keunggulan serta kekurangan tiap pemeran dengan cara perinci, meramu seluruh bakat, membebaskan bagian terbaik tiap pemeran tanpa halangan serta sekalian melindungi patuh game, dan meredakan regu bila terjalin gairah yang memencet para pemeran. Kehabisan instruktur sejenis itu membuat para pemeran tua tidak meletakkan segan pada instruktur serta akibatnya merupakan game regu jadi tidak maksimum.
Mantan pemeran timnas Brasil, Zico, berkata, Ancelotti ialah instruktur yang akan dihormati oleh para pemeran timnas Brasil sebab mempunyai hasil yang luar lazim selaku pemeran serta instruktur. Instruktur berpaspor Italia itu sempat bawa timnya memenangkan Aliansi Champions Eropa, bagus selaku pemeran ataupun instruktur.
Selaku instruktur, Ancelotti sempat bawa klubnya jadi pemenang aliansi di Italia, Inggris, Spanyol, Perancis, serta Jerman. 5 aliansi terbaik di Eropa. Pada pertandingan Aliansi Champions, Ancelotti bawa AC Milan 2 kali pemenang serta Real Madrid 3 kali pemenang, dalam 2 era kepelatihan yang berlainan.
Tidak hanya itu, Ancelotti memahami banyak pemeran Brasil yang beradu di Eropa. Identifikasi kepada para pemeran itu berarti buat menguasai keunggulan serta kekurangan tiap- tiap dikala melatih di timnas.
Dengan cara karakter, Ancelotti, yang sudah menulis novel bertajuk” Quiet Leadership”, diketahui sebab cirinya yang hening serta hangat. Pada klub- klub yang dilatihnya, ialah AC Milan, Chelsea, Paris Saint Germain, Bayer Muenchen, serta Real Madrid, Ancelotti senantiasa bisa mengatur para pemeran bintang serta sanggup meredam tiap luapan dalam regu.
Mutu sejenis itu dibutuhkan timnas Brasil yang bermaterikan banyak pemeran bintang dengan kepribadian abdi yang besar. Bila terdapat pemeran yang beraksi ataupun main tidak cocok dengan arahannya, Ancelotti bisa membetulkan pemeran itu tanpa membuktikan marah yang kelewatan.
Di Real Madrid, Ancelotti bisa mendesak Vinicius Baru serta Rodrygo Goes buat menunjukkan keahlian terbaiknya. Begitu pula dengan pemeran anak muda Endryk serta bek Eder Militao.
Kesuksesan desakan Ancelotti kepada Vinicius serta Rodrygo diharapkan bisa diaplikasikan pada para pemeran Brasil yang lain. Bila seluruh pemeran Brasil tampak dalam penampilan terbaik, bukan tidak bisa jadi Selecao bisa balik jadi pemenang.
Ancelotti dikira selaku administrator orang yang hebat, yang hendak memungkinkannya buat memperoleh hasil terbaik dari regu nasional yang banyak hendak kemampuan.
” Ancelotti hendak jadi sempurna sebab seluruh orang, tercantum rival, menghormatinya. Ia ketahui sepak bola serta mengetahui kalau pemeran lebih berarti dari siasat,” tutur Zico, hikayat Brasil.
Kebingungan serta dukungan
Penunjukkan Ancelotti oleh CBF ditaksir telanjur serta susah buat membangkitkan balik timnas Brasil. Mantan pemeran timnas Brasil, Luis Antonio Correa da Costa ataupun Muller, berkata, Ancelotti mempunyai pengalaman yang hebat, namun dikhawatirkan tidak dapat berikan akibat yang penting.
Ini sangat dekat( dengan Piala Bumi), Brasil tidak mempunyai regu serta Ancelotti tidak hendak memiliki durasi buat memperoleh aturan semacam yang ia jalani di klubnya,” tutur Muller.
Ini merupakan instruktur yang mempunyai bobot berat, namun regu yang enteng. Beliau sudah berhasil jauh lebih banyak dari seluruh pemeran Brasil ini. Aku tidak berasumsi CV( curriculum vitae atau catatan riwayat hidup)- nya hendak berakibat di tengah penampilan kita yang amat kurang baik akhir- akhir ini,” imbuh Muller.
Kebingungan Muller berargumen sebab timnas Brasil ditaksir tidak mempunyai mutu yang ahli dalam 3 tahun terakhir. Di bagian lain, Piala Bumi 2026 cuma berjarak satu tahun dari dikala ini.
Sedangkan itu, Ana Thais Matos, salah satu ahli sepak bola Televisi Globo dari Brasil, membenarkan perekrutan Ancelotti. Tetapi, Matos berkata, Ancelotti hendak mengalami tantangan besar dalam membenarkan karakter regu nasional.
Aku tidak yakin pada kemampuan intelektual pemeran angkatan ini. Angkatan ini lemah, mereka tidak banyak mempersoalkan diri sendiri,” tutur Matos.
Timnas Brasil hendak jadi pengalaman global awal Ancelotti selaku instruktur penuh durasi. Lebih dahulu, Ancelotti sempat jadi asisten instruktur Italia, Arrigo Sacchi, di Piala Bumi 1994.
Ketetapan Aliansi Sepak Bola Brasil( CBF) buat menunjuk Carlo Ancelotti selaku instruktur kepala regu nasional ialah tahap berani serta tidak umum dalam asal usul jauh sepak bola Negara Samba. Brasil, yang diketahui selaku gudangnya bakat serta rumah untuk style main penuh flair, memilah instruktur asal Italia yang sarat pengalaman di Eropa. Kenapa ketetapan ini didapat? Apa yang membuat Ancelotti jadi wujud yang dikira pas buat mengetuai Brasil mengarah kesuksesan, spesialnya di Piala Bumi 2026?
Selanjutnya merupakan beberapa alibi penting di balik ketetapan CBF memilah Carlo Ancelotti.
1. Pengalaman serta Nama baik Dunia
Carlo Ancelotti tidaklah julukan asal- asalan di bumi sepak bola. Dengan koleksi titel Aliansi Champions paling banyak selaku instruktur( 4 kali), serta berhasil di 5 aliansi maksimum Eropa( Italia, Inggris, Prancis, Jerman, serta Spanyol), Ancelotti membuktikan kapasitas luar lazim dalam mengatur tim- tim bertabur bintang serta titik berat besar. Reputasinya selaku instruktur yang hening, fleksibel dengan cara siasat, dan memiliki ikatan penuh emosi yang kokoh dengan para pemeran buatnya amat sesuai menanggulangi regu selevel Brasil yang penuh dengan pemeran bintang.
CBF mengetahui kalau sehabis kekalahan di Piala Bumi 2022, Brasil menginginkan wujud yang tidak cuma sanggup menata strategi, namun pula mengatur kepribadian abdi pemeran serta memperkenalkan suasana normal di ruang ubah. Ancelotti dikira selaku bentuk yang sanggup mencampurkan perihal itu.
2. Darurat Bukti diri di Sepak Bola Brasil
Dalam sebagian dasawarsa terakhir, Brasil hadapi perpindahan bukti diri dalam game sepak bolanya. Bila dahulu diketahui dengan jogo bonito, saat ini game Brasil lebih efisien serta terbawa- bawa style Eropa. Banyak pemeran belia Brasil yang berkelana semenjak dini ke Eropa serta bertumbuh dalam sistem penataran pembibitan klub- klub besar semacam Real Madrid, Manchester City, ataupun PSG.
Dalam kondisi ini, Ancelotti muncul selaku jembatan sempurna antara adat- istiadat serta kemodernan. Beliau menguasai ilmu jiwa pemain- pemain Brasil sebab sempat melatih banyak di antaranya—seperti Vinícius Jr., Rodrygo, Casemiro, sertaÉder Militão di Real Madrid. Pendekatannya yang perorangan serta humanis membuat banyak pemeran Brasil merasa aman serta bertumbuh di dasar asuhannya.
3. Keakraban dengan Angkatan Kencana Baru
Ancelotti bukan orang asing untuk banyak bintang belia Brasil. Beliau mempunyai ikatan kegiatan yang akrab dengan beberapa tiang era depan timnas, paling utama dari skuad Real Madrid. Vinícius Jr. serta Rodrygo, misalnya, hadapi kemajuan cepat di dasar ajaran Ancelotti. Beliau sanggup mempertajam keahlian teknis mereka sembari menancapkan patuh siasat khas Italia.
Keakraban ini jadi profit besar untuk Brasil. Dengan instruktur yang telah memahami kepribadian serta kemampuan pemain- pemain kunci, menyesuaikan diri hendak lebih kilat, serta peralihan mengarah regu yang lebih keras dapat berjalan lembut.
4. Kekalahan Pengganti Lokal serta Sedikitnya Berhasil Internasional
Sehabis kekalahan Tite di Piala Bumi 2022, Brasil luang menilai beberapa julukan instruktur lokal. Tetapi, tidak terdapat satu juga yang mempunyai campuran pengalaman global, keahlian siasat modern, serta rekam jejak pemenang selevel Ancelotti. Nama- nama semacam Fernando Diniz ataupun Dorival Baru memanglah mempunyai kemampuan, namun sedikit pengalaman di pentas bumi.
Sedangkan itu, lawan semacam Argentina serta Prancis sudah meyakinkan kalau kestabilan serta mutu instruktur dapat jadi determinan keberhasilan. Dalam kondisi itu, Brasil menyudahi buat“ berani berlainan” dengan memilah instruktur asing buat awal kalinya semenjak 1965—dan opsi jatuh pada instruktur yang memiliki memo luar lazim.
5. Ancelotti selaku Ikon Profesionalisme serta Stabilitas
Salah satu permasalahan penting sepak bola Brasil dalam dasawarsa terakhir merupakan inkonsistensi siasat serta kendala dari luar alun- alun. Ancelotti diketahui selaku instruktur yang melindungi kemantapan regu serta fokus pada hasil. Beliau tidak senang polemik, serta lebih memilah buat berdialog melalui penampilan regu di alun- alun.
Dalam suasana titik berat besar, semacam yang hendak dialami Brasil di Copa América 2024 serta Piala Bumi 2026, kepribadian hening serta normal semacam Ancelotti amat diperlukan. Beliau pula diketahui sanggup membuat ikatan serasi dengan aliansi, karyawan teknis, sampai alat, suatu yang sepanjang ini sering jadi tantangan di Brasil.
6. Pemain- Pemain Brasil Mensupport Opsi Ini
Semenjak rumor penunjukan Ancelotti mencuat, banyak pemeran Brasil dengan cara terbuka melaporkan dukungannya. Casemiro, misalnya, menyanjung Ancelotti selaku instruktur yang amat pintar serta menguasai sepak bola modern. Apalagi legenda- legenda semacam Ronaldo serta Kaká juga menyongsong positif ketetapan ini, mengenang mereka sempat main di dasar ajaran instruktur asal Reggiolo itu.
Sokongan dari para pemeran ini jadi tanda kalau ruang ubah Brasil sedia menyambut kepemimpinan Ancelotti. Ini amat berarti mengenang instruktur asing lebih dahulu kerapkali kesusahan memperoleh legalitas di mata pemeran lokal.
7. Tekad Brasil buat Jadi Pemenang Bumi Lagi
Terakhir serta yang sangat berarti, penunjukan Ancelotti memantulkan tekad Brasil yang besar buat balik jadi pemenang bumi. Sehabis 2 dasawarsa tanpa beker Piala Bumi, titik berat khalayak serta ekspektasi terus menjadi besar. Mereka tidak mau lagi tereleminasi dengan cara menyakitkan di perempat akhir ataupun semifinal. Mereka memerlukan instruktur yang ketahui metode berhasil di tingkat paling tinggi.
Dengan Ancelotti, Brasil berambisi dapat membuat skuad yang tidak cuma bagus dengan cara game, namun pula efisien serta memadamkan. Kesuksesan Ancelotti bawa Real Madrid memenangkan Aliansi Champions 2022 dengan skuad belia serta pengalaman, dikira selaku cap biru yang mau ditiru CBF di tingkat timnas.
Penutup
Ketetapan CBF menunjuk Carlo Ancelotti selaku instruktur kepala Timnas Brasil merupakan tahap berani yang sarat arti penting. Ini bukan semata- mata mengenai memilah instruktur maksimum bumi, namun pula mengenai memadukan adat- istiadat sepak bola Brasil dengan desakan masa modern. Dengan pengalaman, kenyamanan, dan kedekatannya dengan angkatan pemeran belia Brasil, Ancelotti diharapkan jadi wujud yang sanggup mengembalikan kesuksesan Seleção.
Apakah opsi ini hendak bawa Brasil balik mengangkut beker Piala Bumi? Durasi yang hendak menanggapi. Tetapi satu perihal pasti—Brasil lagi memeriksa jalur terkini dengan impian lama: jadi yang terbaik di bumi.